Pengelolaan inventori merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis. Pemahaman mendalam tentang berbagai metode manajemen inventori seperti FIFO, LIFO, FEFO, dan Average dapat membantu pebisnis mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profitabilitas usaha.
Baca Juga: Apa Itu Bisnis Fomo dan Kenapa Menjadi Tren
FIFO (First In First Out)
FIFO (First In First Out) merupakan metode yang mengutamakan penjualan barang yang pertama kali masuk ke gudang. Pendekatan ini sangat ideal untuk produk yang memiliki masa kedaluwarsa atau mengalami penurunan nilai seiring waktu. Bayangkan sebuah toko roti yang harus menjual roti yang diproduksi lebih awal untuk memastikan kesegaran dan kepuasan pelanggan. FIFO membantu mencegah kerugian akibat produk yang rusak atau kedaluwarsa.
LIFO (Last In First Out)
LIFO (Last In First Out) mengadopsi pendekatan berbeda, di mana barang yang terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu. Metode ini cocok untuk produk yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa dan cenderung mengalami kenaikan harga, seperti bahan bangunan atau logam mulia. LIFO memungkinkan bisnis untuk mencatat biaya terbaru dalam perhitungan laba rugi, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya penggantian inventori.
FEFO (First Expired First Out)
FEFO (First Expired First Out) merupakan evolusi dari FIFO yang fokus pada tanggal kadaluarsa produk. Metode ini sangat penting untuk industri makanan, farmasi, dan produk konsumen yang memiliki batas waktu penggunaan. Dengan FEFO, produk yang akan kadaluarsa lebih awal akan diprioritaskan untuk dijual, memaksimalkan penjualan sebelum produk tidak lagi layak dijual.
Average
Metode Average atau rata-rata menghitung nilai inventori berdasarkan rata-rata tertimbang dari semua pembelian. Pendekatan ini menyederhanakan pencatatan dan memberikan nilai yang stabil untuk inventori. Namun, metode ini mungkin kurang akurat dalam mencerminkan nilai sebenarnya dari inventori yang mengalami fluktuasi harga signifikan.
Pemilihan metode yang tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis produk, dinamika pasar, dan kebutuhan pelaporan keuangan. Seringkali, kombinasi dari beberapa metode diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan inventori secara keseluruhan.
Contoh Penerapan
FIFO (First In First Out): Bayangkan toko roti menerima pengiriman roti tawar:
- Senin: 100 pcs @ Rp10.000
- Selasa: 100 pcs @ Rp11.000 Dengan FIFO, roti yang dibuat Senin harus terjual lebih dulu, mencegah roti menjadi basi dan meminimalkan kerugian.
LIFO (Last In First Out): Toko bangunan membeli semen:
- Minggu 1: 50 sak @ Rp50.000
- Minggu 2: 50 sak @ Rp52.000 LIFO mengutamakan penjualan semen yang baru datang, cocok untuk barang yang tidak kadaluarsa.
FEFO (First Expired First Out): sebuah Apotek mengelola obat:
- Batch A: Expired Date Maret 2025
- Batch B: Expired Date Juni 2025 FEFO memastikan obat dengan ED Maret 2025 dijual lebih dulu.
Average (Rata-rata): Toko kelontong membeli minyak goreng:
- Pembelian 1: 10 liter @ Rp20.000 = Rp200.000
- Pembelian 2: 10 liter @ Rp22.000 = Rp220.000 Harga rata-rata = (Rp200.000 + Rp220.000) / 20 = Rp21.000 per liter
Di sinilah ULo POS System hadir sebagai solusi komprehensif. Sistem ini tidak hanya mendukung semua metode manajemen inventori di atas, tetapi juga menyediakan fitur-fitur canggih untuk memudahkan implementasinya. ULo membantu pebisnis mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan stok.
ULo untuk kelola inventori
Keunggulan ULo tidak berhenti pada pengelolaan inventori. Sistem ini dilengkapi dengan analitik real-time yang memungkinkan pemilik bisnis memantau pergerakan stok, mengidentifikasi tren penjualan, dan mengoptimalkan tingkat persediaan. Laporan komprehensif yang dihasilkan memberikan wawasan mendalam untuk pengambilan keputusan strategis.
Dukungan tim profesional ULo memastikan transisi ke sistem digital berjalan mulus. Pelatihan dan panduan lengkap tersedia untuk membantu pengguna memaksimalkan potensi sistem. Yuk Coba ULo!
Oleh: Aditya Satria Pratama